Home

Kamis, 02 September 2010

Penilaian Dalam Akuntansi Persediaan

Menyambung postingan sebelumnya mengenai Persediaan, karena masalah Persediaan ini sangat luas, belum lagi masalah Persediaan dalam Perusahaan Manufactur (lebih kompleks ribetnya). :)
Kali ini saya coba untuk membahas mengenai klasifikasi metode penilaian dari masing2 yaitu Metode Fisik dan Metode Perpetual.
I. Penilaian dengan Metode Fisik
Dengan metode ini dapat dilakukan dengan 5 cara:
a. FIFO (First In First Out)
b. LIFO (Last In First Out)
c. Rata-rata Tertimbang
d. Identifikasi Khusus

II.Penilaian dengan Metode Perpetual
Dengan metode ini dapat dilakukan dengan 3 cara:
a. Metode FIFO/MPKP
b. Metode LIFO/MTKP
c. Metode Rata-rata Bergerak/Moving Average

- FIFO
Metode FIFO mengasumsikan barang-barang digunakan sesuai urutan pembeliannya. Dengan kata lain, bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang dijual. Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang
Dalam semua kasus FIFO, persediaan dan harga pokok penjualan akan sama pada akhir bulan terlepas dari apakah yang dipakai adalah system persediaan perpetual atau periodic/fisik.Hal ini disebabkan karena yang akan menjadi bagian dari harga pokok penjualan adalah barang-barang yang dibeli terlebih dahulu, dan karenanya dikeluarkan terlebih dahulu.terlepas apakah harga pokok penjualan dihitung seiring barang dijual sepanjang periode akuntansi (system perpetual) atau sebagai residu pada akhir periode akuntansi (system periodic).

Keunggulan metode FIFO adalah mendekatkan nilai persediaan akhir dengan biaya berjalan. Karena barang yang pertama dibeli adalah barang pertama yang akan keluar, maka nilai persediaan akhir akan terdiri dari pembelian paling akhir, terutama jika laju perputaran persediaan cepat. Pada saat yang sama metode ini tidak memungkinkan perusahaan memanipulasi laba karena tidak bebas memilih item-item biaya tertentu untuk dimasukkan ke beban.
Kelemahan mendasar dari FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak ditandingkan dengan pendapatan berjalan pada laporan laba-rugi. Biaya-biaya paling tua dibebankan ke pendapatan paling akhir, yang bisa mengarah pada distorsi laba kotor dan laba bersih.

-LIFO
Metode ini menandingkan (matches) biaya dari barang-barang yang paling akhir dibeli terhadap pendapatan. Diasumsikan bahwa biaya dari total kuantitas yang terjual atau dikeluarkan selama satu bulan berasal dari pembelian paling akhir. Persediaan akhir akan ditentukan dengan menggunakan unit total sebagai dasar perhitungan dan mengabaikan tanggal-tanggal pembelian yang terlibat.
Dalam perhitungannya terdapat perbedaan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan antara system perpetual dengan system periodic, karena system periodic menandingkan total penarikan selama bulan bersangkutan dengan total pembelian untuk bulan yang sama. Sementara system perpetual menandingkan setiap penarikan dengan pembelian akhir yang mendahuluinya

Banyak perusahaan menggunakan LIFO untuk tujuan pajak dan pelaporan eksternal, tetapi menggunakan FIFO,biaya rata-rata, atau system biaya standard untuk pelaporan eksternal. Ada beberapa alasan untuk hal ini:
1.Perusahaan sering mendasarkan keputusan penentuan harga pada asumsi FIFO, biaya
rata-rata, atau biaya standard bukan atas dasar LIFO
2.Pencatatan yang dilakukan lebih mudah karena LIFO biasanya tidak menyerupai arus
fisik produk.
3.Pembagian laba dan perjanjian bonus biasanya tidak atas dasar asumsi LIFO
4.Pemakaian system LIFO murni tidak praktis untuk periode interim, dimana perusahaan
harus membuat estimasi untuk kuantitas dan harga pada akhir tahun.

-Identifikasi Khusus
Spesific Identification digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos persediaan. Biaya barang yang dijual dimasukkan kedalam harga pokok penjualan, sementara biaya barang-barang khusus yang masih berada ditangan dimasukkan pada persediaan.
Metode ini hanya bisa digunakan dalam kondisi yang memungkinkan perusahaan memisahkan pembelian yang berbeda yang telah dilakukan secara fisik. Biasanya metode ini diterapkan pada perusahaan yang jumlah item barangnya relative sedikit.

-Biaya Rata-Rata

Average Cost Method menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama yang tersedia selama suatu periode.
Biaya rata-rata tertimbang (weight average method) digunakan jika perusahaan menggunakan system periodic/fisik.
Sedangkan jika yang digunakan adalah system perpetual maka metode biaya rata-rata bergerak (moving average method).

Pemakaian metode rata-rata biasanya dapat dibenarkan dari sisi praktis, bukan alasan konseptual. Metode ini mudah diterapkan, objektif dan tidak dapat dimamfaatkan untuk memanipulasi laba seperti halnya beberapa metode penentuan harga persediaan lainnya.

Wah da panjang nich… semoga dapat membantu bagi teman2 yang pengen belajar..
Just for sharing aja… ^^

8 komentar:

  1. berhubung ndak paham akan kontennya..mo komen aja footer blognya...dech..nah itu udah bisa ria..footer..nya..

    BalasHapus
  2. @fajar: iya mas kemarin coba sesuai saran mas, view page source.. setelah coba letak sana-sini akhirnya bisa juga, tp belum bisa buat garis utk batasnya spt yg mas punya.. udah coba tp blm berhasil. :)

    BalasHapus
  3. Aku gak paham tentang akuntansi begituan.
    tapi semoga banyak bermanfaat bagi yang lain!
    tetep semangat!
    Bali Villas Bali Villa

    BalasHapus
  4. @Bali Villa: no prob's. thanks for yr attention. I've visit yr web, nice information.. hope someday i'll go there (hopefully) ^^

    BalasHapus
  5. cocok untuk dicalonkan sebagai ibu menteri perekonomian hehe..semangat terus mbak dengan artikelnya, saya pantau terus..thx

    BalasHapus
  6. Lumayan, Buat Bekal Bisnis Di rumah, makasi Ka Ria!!!!!

    BalasHapus
  7. @Robbul Izzati: oke sobat, terima kasih kunjungannya.. :)

    BalasHapus
  8. maksud dan cara fifo sendri itu apa?? kok sya belum jelas..maafffff

    BalasHapus

Terima kasih, komentar anda sangat berarti bagi saya. Isi pendapat anda tentang blog ini.
Blogroll untuk tukaran link.