Home

Minggu, 11 Agustus 2013

Cuti Bersama 2013

Libur lebaran tahun ini benar2 ga kemana-mana, cuma menikmati waktu yang banyak buat santai, mengelilingi kota Jakarta yang lumayan sepi karena di tinggal mudik. :D
Bareng sama temen seperjuangan, akhirnya buat acara sendiri, maklum kita berdua sama2 jauh dari keluarga, di Sumatera.
Dan foto-foto ini adalah hasil jepretan dari beberapa tempat yang kita kunjungi untuk mengisi liburan, rada ga penting sih, tapi yang penting moment dan ngeramein blog yang mulai lumutan ini.. heheh
Central Park

I Like Fish



Tampak Belakang :D

Kota Tua Jakarta


Kota Tua Jakarta


Foto sama VOC... hahahha, it's so funny



tetep narsis X_X




 And holiday will end soon... T____T.  Semangatttt :D











Kamis, 01 Agustus 2013

Kuliah di Universitas Brawijaya Malang Mahal Sekali. Dimana Keadilan Untuk Pendidikan Di Negeri Ini?

Rivika Fuari Sitohang, itu nama adik ku. Tepatnya bulan Juni 2013 lalu dia berangkat ke Malang karena melihat informasi yang menyebutkan namanya menjadi salah satu yang diterima di Universitas Brawijaya Malang melalui jalur undangan. Akhrinya di berangkat kesana, dengan uang yang seadanya dari orangtuanya yang notabene adalah petani kecil, yang sangat pas-pasan.Dan setelah sekian lama menunggu pengumuman biaya kuliah yang melalui peraturan pemerintah yang baru yaitu UKT (Uang Kuliah Tunggal), akhirnya keluar juga setelah diundur beberapa kali.
Dan adik ku dikenakan uang kuliah sebesar 4.500.000 per semesternya. Dan itu harus dibayar sekaligus untuk 2 semester di tahun pertama. ya Tuhan....Apakah pihak kampus atau siapalah yang terkait menentukan kategori biaya UKT ga punya hati?? 
Apakah mereka pernah berpikir bahwa mahasiswa yang baru itu adalah seorang anak desa yang dengan semua keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, tapi ga penah patah semangat, tetap berusaha melawan kepesimisannya, melawan semua kekurangannnya dengan semangatnya??
Apakah para "penentu" UKT itu ga pernah berpikir bahwa anak desa itu datang jauh meninggalkan keluarganya untuk mencapai cita-citanya dengan rasa senang dan berharap dengan penuh keyakinan bahwa kuliah di Universitas Negeri adalah salah satu cara untuk meringankan beban orangtuanya??
Apa yang diterimanya dari perjuangannya? hanya pil pahit yang mematahkan semangatnya, dengan uang segitu (9.000.000) adalah jumlah yang sangat besar bagi nya, dan dia mungkin akan menyerah pada UKT yang mahal itu, karena orang tuanya ga punya biaya.
Itulah cerita yang sangat-sangat miris buatku, Universitas Negeri yang dibanggakannya menjadi malapetaka bagi dirinya, menjadi kesedihan bagi kedua orangtuanya yang terlanjur bangga melihat anaknya masuk Universitas Brawijaya Malang. Dimana keadilan di Negeri ini? Seandainya saja dia punya uang cukup, mungkin bukanlah masalah baginya, tapi apakah dia masih bisa bermimpi mengukir masa depannya di Kampus yang "terlanjur dicintainya" itu?
Dimana keberpihakan pemerintah di Negeri ini, "memberikan perlindungan dan pendidikan". Dari segi manakah "para penentu'" UKT itu menetapkan biaya kuliah semahal itu? andai saja dari awal dia tahu bahwa kuliah di Universitas Brawijaya adalah semahal itu, mungkin dia ga akan kecewa, pasti diurungkan niatnya untuk berangkat kesana.
Dimana letak keadilan di Negeri ini........
Semoga para "penentu" UKT ini bisa membaca isi hati adik ku ini, yang dia ga tau kemana harus menceritakan rasa sedihnya.