Home

Senin, 30 Agustus 2010

Apakah Miskin itu merupakan Kutuk (Akibat) dari DOSA?


Waktu mandi pagi tiba2 aja kepikiran mau posting tentang judul diatas, hehe.. ga bener nih mandinya…
ada2 aja ya, tau tuch kenapa, tapi ini serius, beneran, sumpe… :)

Terkadang kita merasa kehidupan ini tidak adil, tp ada juga yang tidak merasa (back to the person) mungkin ketidakadilan itu memang bukan terjadi didiri kita, bisa saja ada pada orang yang kita lihat, dengar dll.
Misalnya ada orang baik hati, taat agama, ibadahnya bagus tapi hidupnya penuh dengan kekurangan dalam hal ini materi (secara financial) dimana sampai hari tuanya selalu berkekurangan, ada juga orang yang hidupnya serakah, sombong dan ibadahnya asal-asal (tidak serius) tapi hidupnya dalam hal financial selalu berkecukupan, rezekinya selalu lancar, usahanya berhasil dll. Lalu dimanakah keadilan itu? Atau ada makna lain dari "keadilan"?
Setelah mencoba mengumpulkan berbagai sumber, diketahui bahwa:

Pemahaman tradisional dan masih menjadi pola pikir hidup sebagian orang saat ini, yang memandang orang yang menderita, hidup dalam kemiskinan, mereka yang mendapatkan penyakit adalah sebagai akibat dari dosa yang dilakukan. Dosa seakan-akan menjadi penyebab mutlak bagi keadaan menderita yang kita alami. Padahal tidak juga ternyata.

Penderitaan yang kita alami bukan serta merta dihubungkan dengan dosa, adalah bentuk kritikan sekaligus memberikan perspektif dan pemaknaan yang kontekstual untuk memperbarui pemahaman tradisional kita. Dosa bukanlah menjadi alasan tunggal bagi penderitaan manusia, dalam berbagai bentuk, seperti miskin, berpenyait, cacat, dll apalagi menghubungkan keadaan demikian sebagai bentuk imbalan dari pelanggaran yang dilakukan dan berasal dari Allah. Sebab Allah dapat memakai penderitaan yang kita alami sebagai perangsang pertumbuhan atau perubahan rohani.
a)Allah menggunakan penderitaan untuk memanggil umatnya yang sedang menyimpang untuk
bertobat dari dosa mereka dan memperbaharui iman serta kepercayaan mereka padanya;
b)Allah menggunakan penderitaan untuk menguji iman kita, untuk melihat apakah kita
tetap setia padaNya, Allah menggunakan penderitaan bukan hanya menguatkan iman
kita, tetapi juga untuk menolong kita bertumbuh dalam kebenaran dan kedewasaan
yang baik.
c)Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk bilang mereka orang berdosa, lalu
seakan-akan kita tidak. Apalagi menjauhkan mereka dalam relasi-relasi sosial yang
menjurus kepada kesenjangan ataupun jarak dan mengarah kepada bentuk-bentuk
ketidakadilan. Dengan keadaan orang lain yang menderita, kita juga bisa belajar
dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Karena pelajaran itu bisa kita petik dari
semua aspek dalam kehidupan kita kan..
d)Sebab dalam kenyataan yang demikian Allah juga menyatakan kehendak bebas-Nya yang
tidak akan mampu diselami oleh pikiran manusia maupun hukum apapun.

Point yang cetak tebal menurut saya adalah hal yang paling dasar bahwa segala sesuatunya adalah diciptakan menurut rancangan dan kehendakNya, terkadang kita tidak mengerti secara rasional karena memang tidak ada ukuran yang mutlak tentang hal ini.

Kalau kehidupan kita sekarang diberkati, tidak ada masalah yang sangat berat, hidup dalam damai, sejahtera berarti kita harus menjaganya dan mau bersedia untuk menolong orang lain. Jadikan hidup ini berarti dengan cara memberkati orang lain.
Semoga tulisan ini bisa bermamfaat buat kita, termasuk saya khususnya..

6 komentar:

  1. Pendalaman yang menarik ttg agama dan sosial, wah..makin percaya diri aja nih mbak ria,dari inti yang dapat saya tangkap membuat saya semakin bersyukur atas nikmat karunia yang diberikan-Nya, dan tentunya semakin tahu karakter siapa yg posting artikel ini hhehe..
    alexanya sudah lumayan langsing tuh mbak, saya tunggu postingan terbarunya..horas

    BalasHapus
  2. @mas Bugie: wah jd dikit geer nih.. :)
    pengen belajar dn belajar aja mas jd org lbh baik. Sama kan..?
    masalah trafik alexa tu masalah belakangan mas, yg penting udah mau mampir, sudah senang bgt (ikut2an deh);)
    horas juga

    BalasHapus
  3. yah menurut saya enngak kawan ,itu juga ujian bagi kita sendiri ehehe,nice info,koment balik ya..:)

    BalasHapus
  4. @ MBYB: oh gitu, ini hanya menurut saya aj, yg lain boleh punya pendapat lain. Terima kasih ya atas kunjungannya dan juga komentarnya

    BalasHapus
  5. Keadilan bukan berarti sama, tetapi keadilan adalah kesepakatan dari Tuhan, maybe ;)

    BalasHapus

Terima kasih, komentar anda sangat berarti bagi saya. Isi pendapat anda tentang blog ini.
Blogroll untuk tukaran link.