Home

Sabtu, 06 November 2010

Biaya-Biaya yang Harus Dimasukkan Dalam Nilai Persediaan

Menyambung postingan sebelumnya mengenai Persediaan kembali lagi dengan topik baru mengenai Persediaan.
Salah satu masalah yang penting dalam menangani persediaan berhubungan dengan berapa jumlah persediaan yang harus dicatat dalam akun.
Pembelian persediaan umumnya diperhitungkan atas dasar biaya.

1. Biaya Produk

Biaya produk (product cost) adalah biaya-biaya yang melekat pada persediaan dan dicatat dalam akun persediaan. Biaya-biaya ini berhubungan langsung dengan transfer barang ke lokasi bisnis dan pengubahan barang tsb ke kondisi yang siap dijual. Beban seperti ini mencakup ongkos pengangkutan barang yang dibeli, biaya pembelian langsung lainnya, biaya tenaga kerja serta produksi lainnya yang dikeluarkan dalam memroses barang ketika dijual.

2. Biaya Periode

Beban penjualan (selling expenses) dan, dalam kondisi yang biasa, beban umum dan beban administrasi (general and administration expenses) tidak dianggap berhubungan langsung dengan akuisisi atau produksi barang dan karenanya tidak dianggap bagian dari persediaan. Biaya ini disebut dengan period cost.
Secara konseptual biaya ini merupakan biaya produk seperti halnya harga beli awal dan ongkos pengangkutan. Period cost tidak anggap sebagai bagian dari persediaan karena spt beban penjualan dianggap lebih berhubungan langsung dengan harga pokok penjualan.

3. Biaya Manufaktur
Dalam proses produksi perusahaan manufaktur menggunakan tiga akun persediaan yaitu persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Barang dalam proses dan Barang jadi meliputi bahan, tenaga kerja langsung dan biaya overhead manufaktur. Biaya overhead manufaktur meliputi biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan pos-pos seperti penyusutan, pajak, asuransi, pemanas, listrik yang dibutuhkan dalam proses produksi manufaktur dan biaya-biaya lain.
Dalam Biaya Manufaktur ada Variabel Costing dan Absorption Costing
Variabel Costing system disebut juga direct costing system, dimana semua biaya harus diklasifikasikan sebagai biaya variabel atau biaya tetap.
Biaya variabel adalah biaya yang berfluktuasi mengikuti perubahan output, dan biaya tetap (fix cost) adalah biaya yang tetap konstan meskipun output berubah. Menurut variabel costing hanya biaya-biaya yang bervariasi secara langsung menurut volume produksi yang dibebankan ke produk.

Dalam absorption costing = full costing, semua biaya manufaktur baik variabel maupun tetap, langsung atau tidak langsung yang dikeluarkan selama proses produksi dimasukkan dalam biaya persediaan.

hope useful :)

Senin, 01 November 2010

Yang Ada di Tangan Kita

Senjata yang tidak ada ditangan kita, tidak akan bisa membunuh seekor ular. Ini adalah pepatah orang Afrika. Alam liar mengajari mereka sehingga sampai pada rumusan kebijakan itu.
Kita bisa belajar dari situ. Apa yang tidak ada ditangan kita, tidak akan bisa dimamfaatkan untuk meraih tujuan kita.
Pesannya adalah : Mamfaatkanlah apa yang ada pada kita.
Pesan lain : Kita tidak harus memiliki senjatanya, kita bisa memakai apa saja yang penting kita harus membunuh ular denga apa yang ada.
Tuhan biasanya memberikan jalan keluar dari setiap masalah, atau jalan mencapai dan mewujudkan mimpi-mimpi kita melalui apa yang ada pada kita, apa yang mampu kita lakukan, dan potensi yang ada pada kita.

just sharing
:)